Langsung ke konten utama

Postingan

Don Muang Airport + Total Budget [Backpacker Malaysia - Thailand 2018 Part 10]

Pukul 5 pagi saya checkout dari hostel langsung cari taxi di depan robinson. Ketika taxi datang saya minta pakai argo dan pak supir setuju. Sebelum berangkat pak supir menjelaskan menuju bandara Don Muang harus melewat dua gerbang tol, yang pertama biayanya 70 bath dan yang kedua 50 bath.
Postingan terbaru

Wat Arun, Grand Palace, Asiatique Riverside [Backpacker Malaysia - Thailand 2018 Part 9]

Setelah berbagai kegagalan yang terjadi di hari sebelumnya, hari in kami mulai perjalanan dengan persiapan yang OK. Jam 09.30 kami turun untuk sarapan, lanjut jalan kaki ke Sathorn Pier untuk naik boat ke Wat Arun. Kenapa Wat Arun dulu? Selain buka lebih awal dari Grand Palace, hemat ongkos boat gak perlu bolak balik. Menuju Wat Arum kita ambil boat bendera orange dengan tarif 15 Bath.

Siam Centre, MBK, Robinson, Street Market [Backpacker Malaysia - Thailand 2018 Part 8]

Dari stasiun Hua Lamphong menuju Glur Bangkok Hostel , kami naik MRT sampai stasiun Sala Daeng, kemudian naik BTS ke Saphan Taksin keluar exit 1 jalan kaki 5 menit. Letak hostelnya di gang sebelum Robinson, kalau malam ada pasar kagetnya, barang yang dijual mulai dari baju, celana, tas, sepatu sampai anting-anting lucu.

Bangkok Sleeper Train [Backpacker Malaysia - Thailand 2018 Part 7]

Jam 10 pagi kami sudah checkout dari penginapan, langsung menuju Komtar untuk naik bis CAT ke Jetty. Tidak lupa membeli satu bungkus Milo untuk oleh-oleh. Hari ini kami akan berangkat menuju Bangkok menggunakan sleeper train. Jadwal keretanya masih jam 17.05 tapi karena perjalanan dari Butterworth ke Padang Besar selama 2 jam, kami tidak mau ambil resiko. Tiket KTM Butterworth - Padang Besar 11,4 ringgit, selama perjalanan kereta tidak ada pemandangan yg menarik. Hanya rumput ilalang di kanan kiri rel.

Penang Hill [Backpacker Malaysia - Thailand 2018 Part 6]

Menjelang makan siang kami memutuskan beranjak dari Kuil Kek Lok Si menuju ujung jalan air itam mencicipi asam laksa air itam yang legendaris. Cuaca masih gerimis saat kami turun, saat sampai kedainya penuh tapi pelayang dengan sigap menunjukan meja di sebelah kedai untuk kami duduk.