Biaya bis 2 ringgit, seperti sebelumnya bis melaju dengan kencang, tanpa mengurangi gas di tikungan tapi tetap patuh rambu lalulintas. Untuk menuju Kek Lok Si Tempel kita harus turun di Jalan Air Hitam, karena bingung dengan nama pemberhentian yang ada di layar, jadilah kami salah turun. Layar bis akan menampilkan Nama Halte di baris pertama, dan Nama Jalan di baris kedua. Karena sudah membaca Jalan Air Hitam kami parno dan inisiatif turun. Ternyata kami malah turun di halte Padang Tembak yang jaraknya masih 3km ke kuil.
Bingung? Iya. BT? enggak donk, kami cuma cekikikan menertawakan kebodohan kami. Alhasil karena males bayar 2 ringgit lagi, diputuskan untuk jalan kaki aja sambil melihat keseharian warga lokal. Rute maps melewati kawasan pemukiman penduduk, mulai dari rumah susun, apartemen, sampai kampung melayu (kampungnya orang melayu, di penang mayoritas keturunan tionghoa). Mulut kami tidak berhenti mengomentari segala sesuatu yang dinilai janggal dan baru. Di tengah perjalanan hujan turun, terpaksa basah-basahan karena tidak ada yang membawa payung.
Setelah satu jam jalan kaki akhirnya tiba di kuil, bangunan yang pertama terlihat adalah loket masuk Patung Dewi Kwan In. Kami tidak masuk, selain harus bayar 6 ringgit, patungnya juga sedang di renov, jadi kurang maksimal foto-fotonya. Naik ke atas ada kolam kura-kura, disini ada uncle-uncle yang menjual kangkung untuk yang mau kasih makan kura-kura. Kami cuma lewat, ingin cepat-cepat berteduh dan duduk sebentar.
Sampai di kuil kami takjub dengan tiga patung Budha emas, ditambah relief tembok dan lukisan atap yang begitu indah. Demi menghormati pengunjung yang berdoa kami dilarang berisik. Terdapat pohon pita permohonan di sebelah kiri dan toko souvenir di sebelah kanan. Dari yang saya baca, disini dilarang memotret tapi saat itu semua wisatawan yang datang bebas berfoto ria tanpa ditegur.
Makin masuk ke dalam makin banyak patung Budha. Saya tidak mengerti agama Budha tapi sangat takjub dengan keindahan kuil ini. Di dalam ada pagoda setinggi 7 lantai, untuk masuk ke sini harus bayar 2 ringgit. Penjaga tiket sangat merekomendasikan kebun bunga disini, tapi saat kami datang ternyata kebun bunga plastik (^,^') tapi memang indah sih.
Setelah satu jam jalan kaki akhirnya tiba di kuil, bangunan yang pertama terlihat adalah loket masuk Patung Dewi Kwan In. Kami tidak masuk, selain harus bayar 6 ringgit, patungnya juga sedang di renov, jadi kurang maksimal foto-fotonya. Naik ke atas ada kolam kura-kura, disini ada uncle-uncle yang menjual kangkung untuk yang mau kasih makan kura-kura. Kami cuma lewat, ingin cepat-cepat berteduh dan duduk sebentar.
Sampai di kuil kami takjub dengan tiga patung Budha emas, ditambah relief tembok dan lukisan atap yang begitu indah. Demi menghormati pengunjung yang berdoa kami dilarang berisik. Terdapat pohon pita permohonan di sebelah kiri dan toko souvenir di sebelah kanan. Dari yang saya baca, disini dilarang memotret tapi saat itu semua wisatawan yang datang bebas berfoto ria tanpa ditegur.
Makin masuk ke dalam makin banyak patung Budha. Saya tidak mengerti agama Budha tapi sangat takjub dengan keindahan kuil ini. Di dalam ada pagoda setinggi 7 lantai, untuk masuk ke sini harus bayar 2 ringgit. Penjaga tiket sangat merekomendasikan kebun bunga disini, tapi saat kami datang ternyata kebun bunga plastik (^,^') tapi memang indah sih.
Komentar