Lima jam waktu perjalanan tidak terasa karena kami tidur. Itulah keuntungan ambil bis malam, selain hemat biaya penginapan, kita tidak akan bosan dengan pemandangan jalan yang monoton (soalnya tidur). Tujuan akhir bis yang kami naiki adalah Alor Setar begitu sampai di Terminal Butterworth Pak Supir teriak sehingga kami terbangun dan langsung turun.
Turun dari bis kami langsung jalan ke dalam terminal, tepat di depan toilet sudah menunggu shuttle bis gratis yang akan mengantar dari terminal ke pelabuhan Butterworth. Tidak menunggu lama bis jalan dan braaakk!!! koper-koper kami berjatuhan saking cepatnya bis ini melaju, gas poooll!!! Entah supaya gak ngantuk atau irit bensin, naik bis ini serasa naik kopaja di Jakarta. Bedanya ini bis low entry yang ber AC tanpa kenek.
Sampai di pelabuhan kami beli tiket fery seharga 1,2 ringgit. Tepat pukul 6 pagi kapal datang langsung berangkat menuju Penang, yeeaay. Perjalanan dikapal hanya 15 menit, sampai di Jetty kami berangkat ke Wassup Youth Hostel menggunakan bis CAT turun di halte Komtar Jalan Ria. Karena datang terlalu pagi kamar belum siap, tapi tetap boleh titip bagasi dan pakai toilet untuk bersih-bersih.
Letak street art ini saling berjauhan ya, jadi jangan lupa untuk minta peta di reseptionis hostel supaya gak (terlalu) nyasar. Di lokasi street art ada uncle dan aunty yang jual souvenir khas penang, saya beli 1 paket magnet kulkas isi 4buah seharga 10 ringgit. Puas "berburu" kami makan siang di Rayyan's Gourmet Food Cafe. Makanan di sini enak, cocok dengan selera Indonesia. Sebenarnya ada nasi kadar Deen Maju yang terkenal, tapi rasanya kami sudah lelah dengan makanan penuh bumbu kari jadi cari aman makan di sini.
Kira-kira pukul 5sore kami kembali ke hostel untuk check in, bersih-bersih dan tiduuurrrr. Senyaman apapun bis nya kalau tidur sambil duduk badan tetap terasa pegal. Badan lelah, kasur empuk, plus cuaca hujan membuat tidur kami makin pulas. Sesuai janji kami makan malam di Gourney drive jalan habis magrib dengan bis 101 dari komtar, biaya nya 1,4 ringgit sekali jalan. Siapkan uang pas, karena tidak ada kembalian.
Di sini saya makan Rojak Pasembur, rasanya enaaaaak banget!!! Cara pesannya kita ambil gorengan yang kita mau, lalu kasih ke uncle untuk dipotong-potong, ditambah sayuran dan saus pedas manis. The Best lah pokoknya.
Pengeluaran Hari 3
Setelah semua siap kami langsung berburu street art, berikut hasilnya
Letak street art ini saling berjauhan ya, jadi jangan lupa untuk minta peta di reseptionis hostel supaya gak (terlalu) nyasar. Di lokasi street art ada uncle dan aunty yang jual souvenir khas penang, saya beli 1 paket magnet kulkas isi 4buah seharga 10 ringgit. Puas "berburu" kami makan siang di Rayyan's Gourmet Food Cafe. Makanan di sini enak, cocok dengan selera Indonesia. Sebenarnya ada nasi kadar Deen Maju yang terkenal, tapi rasanya kami sudah lelah dengan makanan penuh bumbu kari jadi cari aman makan di sini.
Kira-kira pukul 5sore kami kembali ke hostel untuk check in, bersih-bersih dan tiduuurrrr. Senyaman apapun bis nya kalau tidur sambil duduk badan tetap terasa pegal. Badan lelah, kasur empuk, plus cuaca hujan membuat tidur kami makin pulas. Sesuai janji kami makan malam di Gourney drive jalan habis magrib dengan bis 101 dari komtar, biaya nya 1,4 ringgit sekali jalan. Siapkan uang pas, karena tidak ada kembalian.
Di sini saya makan Rojak Pasembur, rasanya enaaaaak banget!!! Cara pesannya kita ambil gorengan yang kita mau, lalu kasih ke uncle untuk dipotong-potong, ditambah sayuran dan saus pedas manis. The Best lah pokoknya.
Pengeluaran Hari 3
Komentar