Langsung ke konten utama

Wat Arun, Grand Palace, Asiatique Riverside [Backpacker Malaysia - Thailand 2018 Part 9]

Setelah berbagai kegagalan yang terjadi di hari sebelumnya, hari in kami mulai perjalanan dengan persiapan yang OK. Jam 09.30 kami turun untuk sarapan, lanjut jalan kaki ke Sathorn Pier untuk naik boat ke Wat Arun. Kenapa Wat Arun dulu? Selain buka lebih awal dari Grand Palace, hemat ongkos boat gak perlu bolak balik. Menuju Wat Arum kita ambil boat bendera orange dengan tarif 15 Bath.

Tiket masuk ke Wat Arum seharga 50 Bath, sebenarnya ini bukan bucket list saya namun beberapa hari sebelum berangkat ada info kalau belanja souvenir di sini lebih murah, makanya saya penasaran. Begitu masuk gerbang saya takjub dengan keunikan kuil ini, seluruh bagunan didominasi warna putih dengan mozzaik keramik yang membentuk pola dan corak yang indah. Kompleks kuilnya tidak terlalu luas, cukup 30 menit untuk mengelilinginya, apalagi saat ini sudah tidak diperbolehkan naik sampai ke atas kuil.

Di samping kompleks ada deretan toko yang menjual souvenir, yang bikin kaget semua penjualnya bisa berbahasa Indonesia. Benar saja ternyata harga souvenir disini lebih murah dibanding MBK. Disini gantungan kunci, magnet, plakat harganya hanya 50 Bath per renceng, padahal saya beli di MBK seharga 80 Bath. Tote bag ukuran 40x20 cuma 100 Bath, di MBK 200 Bath. Belum lagi kaos oblong khas Thailand 1000Bath bisa dapat 14pcs! Luaaaar biasa..!!!

Mungkin kalau tidak ditegur teman saya akan kalap belanja di sini sampai uang benar-benar habis. Mumpung masih sadar kami bergegas menuju Grand Palace. Kami kembali menaiki boat bendera orange dengan ongkos yang sama. Tidak sampai 5 menit kami sudah turun lagi dari boat. Ketika masuk ke Grand Palace ada petugas yang mengecek kelayakan busana yang kita pakai.

Tiket masuknya 500 bath, disini semuanya serba emaass. Sangat indah begitu masuk ada dua patung raksasa penjaga gerbang, di kanan kiri dindingnya berlukiskan kisah masa lalu kerajaan Thailand. Masuk ke Wat Phra Kaew ada patung budha terbuat dari batu emerald. Di dalam sini tidak diperkenankan untuk memotret apalagi berisik. Selain INDAH saya gak bisa berkata-kata lagi tentang Grand Palace.




Keluar dari Grand Palace ada ruang koleksi kado-kado dari negara sahabat Thailand, salah satunya dari Indonesia yang menyumbangkan Wayang Gatot Kaca di sini tidak boleh foto dan harus lepas topi. Rencananya kami mau lanjut ke Vimanmek Mansion info dari internet tiket masuknya sudah termasuk di tiket Grand Palace.

Lagi-lagi rencana tinggal rencana, setelah cek tiket cuma ada terusan ke Istana Bang Pa-In yang lokasinya di Ayutthaya. Sempet gak percaya saya tanya ke petugas, ternyata saat ini kompleks istana Dusit sudah tidak dibuka untuk umum lagi. Lumayan kecewa mendengar kabar tersebut, kalau tahu lebih awal harusnya kami bisa menjelajah Grand Palace lebih lama lagi. Yah mau gimana lagi walau berlaku sampai 7hari ke depan tetap saja kami tidak bisa mengunjunginya, besok sudah harus pulang Jakarta.


Karena sudah terlanjur keluar akhirnya kami putuskan untuk mampir ke Old Siam Plaza, sekalian cari makan siang. Mall ini bisa dibilang mirip ITC di Jakarta, isinya banyak toko baju. Berhubung sudah habis-habisan di Wat Arun saya cuma bisa lihat-lihat aja. Selesai ngadem di sini kami lanjut ke must visit place in Bangkok berikutnya, Asiatique.

Ada Ferris Wheel yang bisa dinaiki dengan tiket 400 bath untuk dewasa dan 250 bath untuk anak-anak. Tentu saja kami tidak naik yaah (^,^)' buat yang kehabisan bath disini ada beberapa money changer, kurs nya juga tidak jauh beda dengan money changer di Jakarta. Kami memasuki setiap gang disini, design baju ditiap toko berbeda seperti jejeran distro. Sialnya selalu ada alasan untuk belanja, saya membeli dompet kulit yang bisa di tambah nama & charm seharga 150 bath kalau dirupiahin tidak sampai 75ribu! Bangkok memang surga belanja!


Kami main disini sampai matahari digantikan bulan dan bintang-bintang menampakan diri. Hujan adalah satu-satunya alasan kami pulang. Untuk kembali ke penginapan kami menaiki shuttle boat gratis ke sathorn pier. Disebrang sungai menjulang gedung-gedung perkantoran bangkok, akan lebih cantik kalau dihias dengan lampu gedung warna-warni.

Sampai penginapan beberapa teman hanya menyimpan belanjaan kemudian lanjut belanja pernak pernik di depan hostel. Saya memutuskan untuk tinggal di hostel untuk packing karena besok penerbangan pagi.

Pengeluaran hari 7

Komentar